NASMOCO – Di tengah dominasi mobil listrik berbasis baterai (BEV), Toyota kembali membuktikan posisinya sebagai pionir teknologi ramah lingkungan lewat kendaraan berbahan bakar hidrogen.
Dalam ajang GIIAS 2025, Toyota memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan sedan hidrogen terbarunya: Toyota Crown FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle).
Mobil ini bukan hanya simbol inovasi, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa era mobil hidrogen makin dekat di Indonesia.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda, menegaskan bahwa kehadiran Crown FCEV merupakan bagian dari eksplorasi Toyota terhadap potensi energi alternatif di Indonesia.
“Kami juga eksplorasi pemanfaatan berbagai energi alternatif, salah satunya spesial hari ini kami membawa Toyota Crown FCEV, sebagai bagian dari eksplorasi terhadap utilization hydrogen di Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers pembukaan booth Toyota di GIIAS 2025, ICE BSD, Tangerang.
Lantas, apa saja keunggulan utama mobil hidrogen seperti Toyota Crown FCEV dibanding mobil listrik biasa? Berikut empat hal yang membuatnya istimewa:
Toyota Crown FCEV mengandalkan hidrogen sebagai sumber energinya dan hanya menghasilkan uap air sebagai emisi.
Tidak ada gas buang berbahaya, dan tidak perlu baterai besar yang biasanya menyisakan jejak karbon dalam proses produksinya.
Ini menjadikannya solusi mobilitas bersih dari hulu ke hilir, tanpa mengandalkan material tambang dalam jumlah besar seperti nikel atau kobalt.
Raja Ampat tak perlu dibabat jika mobil hidrogen lebih banyak digunakan.
Salah satu keunggulan teknis paling mencolok adalah jarak tempuhnya yang mencapai 820 kilometer dalam satu kali pengisian tangki.
Ini jauh lebih unggul dibanding sebagian besar mobil listrik baterai yang umumnya memiliki range 300–500 km.
Atau BEV premium yang diklaim bisa hingga 600 km sekalipun.
Mobil ini menjadi jawaban bagi pengguna yang menginginkan efisiensi dalam perjalanan jarak jauh tanpa sering berhenti untuk mengisi daya.
Berkat teknologi pengisian hidrogen bertekanan tinggi (700 bar), Crown FCEV dapat diisi penuh hanya dalam sekitar 3 menit—nyaris setara dengan waktu mengisi bensin.
Bandingkan dengan mobil listrik baterai yang bahkan dengan fast charging sekalipun bisa memakan waktu 30 menit hingga 1 jam.
Pengisian cepat ini menjadi game changer, terutama bagi mereka yang punya mobilitas tinggi.
Mobil hidrogen memiliki keunggulan dalam hal keberlanjutan bahan bakar.
Hidrogen dapat dihasilkan dari energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin, melalui proses elektrolisis.
Toyota sendiri telah mendukung infrastruktur ini lewat stasiun pengisian hidrogen di Karawang, menandai dimulainya ekosistem hidrogen di Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, Toyota Crown FCEV ini dibekali tenaga puncak sebesar 134 kW atau 179,5 PS dengan torsi maksimal 300 Nm pada 3.267 rpm.
Meski menggunakan teknologi fuel cell, mobil ini tetap mengandalkan baterai lithium-ion berkapasitas 4,0 Ah sebagai penyimpanan energi tambahan.
Menariknya, mobil ini sudah sempat diuji coba oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah acara di JCC, Jakarta.
Hal ini mengindikasikan bahwa Toyota tidak sekadar memamerkan konsep, tetapi memberi sinyal bahwa kendaraan hidrogen siap masuk ke pasar Indonesia secara bertahap.
Apalagi, Crown FCEV menjadi model FCEV kedua dari Toyota setelah Mirai, mempertegas posisi Toyota sebagai pelopor kendaraan hidrogen di Tanah Air. (*)
NASMOCO – Keluarga Bahagia Pakai Toyota (KBPT) Art Contest 2025 resmi dibuka dan kembali menjadi ajang tahunan bergengsi bagi anak-anak usia TK hingga SD. Kontes seni ini digelar untuk menyalurkan kreativitas anak-anak dengan memberikan apresiasi hadiah tabungan pendidikan dengan total nilai... selengkapnya
Memanfaatkan momentum akhir tahun, selama bulan November dan Desember 2021 Nasmoco menggelar undian berhadiah bertajuk PESTA (Promo Spesial Akhir Tahun) bagi pelanggan Nasmoco di seluruh Jawa Tengah dan Yogyakarta. selengkapnya
Hilux Rangga merupakan solusi mobilitas baru yang serbaguna dan andal, tangguh, lincah, dan produktif untuk mendukung berbagai kebutuhan bisnis, hingga lifestyle. Bonnet diyakini lebih aman ketimbang pikap dengan mesin di bawah tempat duduk depan, selain lebih nyaman karena tidak ada... selengkapnya
Belum ada komentar